Rabu, 17 Desember 2014

Makalah Kompetisi Olahraga


BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Olahraga merupakan kata yang tidak asing buat kita, hampir setiap hari kita melakukan olahraga. Namun sebagian dari kita pasti tidak tahu apa itu yang dimaksud dengan olahraga. Oleh karena itu pada kesempatan ini akan berbagi tentanga pengertian olahraga secara umum maupun yang didefinisikan oleh beberapa ahli.
Disamping kita megenal olahrag kta juga harus mengerti tentang kompetisi pada olahraga, kebanyakan orang hanya mengetahui kompetisi olahra tanpa mempelajarinya apa yang dimaksud kompetisi.
Meliht dari kata-kata atas penuis akan menyajikan tentang kopetensi dan olah raga, supaya sdikit banyaknya kita mengetahui apa itu kompetisi dan olahraga.

B.            Pembahasan Masalah
a.       Pengertian kompetisi
b.      Kompetisi cabang olahraga
c.       Masalah dalam kompetisi
d.      Harapan pada kompetisi
e.       Manfaat kompetisi
f.       Dampak kompetisi
g.      Organisasi Pertandingan
h.      Penyelenggaraan Pertandingan
i.        Macam-macam Pertandingan
j.        Sistem Pertandingan

C.           Tujuan Penulisan Makalah
1.             Tujuan Umum
a.       Memahami dan mengetahui tentang kompetisi olahraga
2.             Tujuan Khusus
k.      Mengetahui pengertian kompetisi
l.        Mengetahui kompetisi cabang olahraga
m.    Mengetahui masalah dalam kompetisi
n.      Mengetahui harapan pada kompetisi
o.      Mengetahui manfaat kompetisi
p.      Mengetahui dampak kompetisi
q.      Mengetahui Organisasi Pertandingan
r.        Mengetahui Penyelenggaraan Pertandingan
s.       Mengetahui Macam-macam Pertandingan
t.        Mengetahui Sistem Pertandingan



















BAB II
ISI

A.          Kompetisi
1.            Pengertian kompetisi
Kompetisi adalah kata kerja intransitive yang berarti tidak membutuhkan objeksebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata lain seperti against (melawan), over (atas), atau with (dengan). Tambahan itu pilihan hidup dan bisa disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi tertentu. Menurut Deaux, Dane, & Wrightsman (1993), kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok.
Individu atau kelompok memilih untuk bekerja sama atau berkompetisi tergantung dari struktur reward dalam suatu situasi. Menurut Chaplin (1999), kompetisi adalah saling mengatasi dan berjuang antara dua individu, atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek yang sama.
Kompetisi dalam istilah biologi berarti persaingan dua organisme atau lebih untuk mendapatkan kebutuhan hidup mereka. Berdasarkan kebutuhan tersebut kompetisi dibagi menjadi: (1) Kompetisi teritorial yaitu kompetisi untuk memperebutkan wilayah atau teritori tempat tinggal organisme, hal ini berkaitan dengan kompetisi selanjutnya. (2) Kompetisi makanan yaitu kompetisi untuk memperebutkan mangsa atau makanan dari wilayah-wilayah buruan.
Kompetisi juga dapat dibagi menjadi: (1) kompetisi internal adalah kompetisi pada organisme dalam satu spesies dan (2) kompetisi eksternal adalah kompetisi pada organisme yang berbeda spesiesnya. Kompetisi dapat berakibat positif atau negatif bagi salah satu pihak organisme atau bahakn berakibat negatif bagi keduanya. Kompetisi tidak selalu salah dan diperlukan dalam ekosistem, untuk menunjang daya dukung lingkungan dengan mengurangi ledakan populasi hewan yang berkompetisi.
Sistem kompetisi adalah sistem pertandingan yang dipakai dalam suatu turnamen, biasanya olah raga, yang mempertemukan setiap peserta dengan peserta lainnya secara lengkap. Sebagai contoh, dalam suatu turnamen dengan delapan peserta, setiap peserta akan bertemu/bertanding dengan tujuh peserta lainnya.
Sistem kompetisi yang paling umum dipakai adalah sistem kompetisi penuh dan sistem setengah kompetisi. Dalam kompetisi penuh (bahasa Inggris: double round-robin), setiap peserta akan bertemu dengan peserta lainnya dua kali, biasanya satu pertemuan sebagai tuan rumah ("pertandingan kandang") dan satu pertemuan sebagai tamu ("pertandingan tandang"). Dalam sistem setengah kompetisi (round-robin), setiap peserta akan bertemu dengan semua peserta lainnya satu kali. Sistem kompetisi penuh dipakai dalam banyak kompetisi liga olah raga penting, seperti sepak bola dan bola basket. Sistem setengah kompetisi biasanya dipakai dalam suatu babak penyisihan suatu turnamen, yang sering kali dilanjutkan dengan sistem gugur. Suatu turnamen setengah kompetisi dengan empat peserta diistilahkan dengan "quad".

2.            Kompetisi Cabang Olahraga
Kegiatan olahraga tidak lepas dengan adanya kompetisi baik berupa pertandingan maupun perlombaan cabang olahraga yang dilakukan secara secara terprogram atau tidak terprogram dalam kalender kegiatan pada cabang olahraga yang ada. Bahkan baik berupa Kompetisi single event (pertandingan tunggal) maupun multy event (pertandingan berbagai cabang olahraga).
Kegiatan kompetisi baik berbentuk pertandingan ada juga yang berbentuk perlombaan. Yang dimaksud dengan bentuk pertandingan adalah kompetisi yang dilakukan oleh dua tim/perseorangan guna mencari kemenagan atau juara dengan mendapatkan atau mengungguli angka dari lawannya. Cabang olahraga yang di katagori pertandingan contohnya : sepak bola, bola basket, tennis meja, tennis lapangan, bulu tangkis, sedangkan yang dimakud dengan perlombaan olahraga adalah kompetisi yang dilakukan oleh lebih dari dua tim / perseorangan guna mencari kemenangan atau juara dengan ditentukan oleh waktu yang sesingkat-singkatnya atau jarak yang sejauh-jauhnya. Contoh kompetisi yang dikatagorikan perlombaan : renang, atletik dan lainnya.
Kompetisi juga biasanya dilakukan secara bersamaan atau serentak seluruh cabang (Multy Event) atau dilakukan oleh khusu cabang olahraga tertentu (Single Event) hal ini sebagaimana terdapat dalam PP nomor 17 tahun 2007
a.      Kompetisi Multy Event (Kompetisi Berbagai Cabang Olahraga)
Sebagaimana diatur dalam PP nomor 17 tahun 2007 dalam pasal 2 ayat 2 bentuk multy event meliputi :
1)      Pekan Olahraga Internasional;
2)      Pekan Olahraga Nasional;
3)      Pekan Olahraga Wilayah; dan
4)      Pekan Olahraga Daerah.

b.      Kompetisi Single Event (Kompetisi Olahraga Tunggal)
Sedangkan single event (Kompetisi tunggal) dalam ayat 3 meliputi :
1)       Kompetisi Olahraga Tingkat Internasional;
2)      Kompetisi Olahraga Tingkat Nasional;
3)      Kompetisi Olahraga Tingkat Wilayah; dan
4)      Kompetisi Olahraga Tingkat Daerah
Tujuan dari penyelenggaraan pertandingan sebagaimana tertuang dalam PP nomor 17 tahun 2007 pasal 5 ayat 1 adalah untuk mewujudkan persahabatan dan perdamain antarbangsa serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui pencapaian prestasi olahraga. Selanjutnya pada Pasal 15 Ayat (2) dengan tujuan untuk:
1)      meningkatkan prestasi olahraga;
2)      menjaring bibit olahragawan potensial;
3)      memberdayakan peran serta masyarakat dalam berbagai sektor; dan
4)       memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
5)      Selain dari itu tujuan dari diadakannya penyelenggaraan kompetisi antara lain :
6)      Menjaring atlet yang berpotensi untuk dipersiapkan sebagai atlet yang akan menjadi wakil Kabupaten Sumenep dalam mengikuti Kompetisi di Tingkat Propinsi.
7)      Memupuk rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan cabang olahraga yang bersangkutan.
8)      Guna mengetahui hasil pembinaan yang dilakukan oleh masing masing klub di tingkat cabang olahraga yang bersangkutan.
9)      Sebagai salah satu bentuk penjaringan atlet potensial guna di rekrut dalam Pemusatan dan Pelatihan yang diadakan oleh Pemerintah daerah.
10)  Sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki program latihan yang selama ini dilakukan. Dengan membaca kekuatan lawan dan untuk mengetahui kelemahan pembinaan yang dilakukan oleh Pelatih.

3.            Masalah Yang Ada :
a.       Pemasalahan dalam penyelenggaraan kompetisi atau perlombaan olahraga selain dana juga menyangkut managerial dan perlombaan olahraga dimaksud baik dalam single event atau multi event, Kemampuan dalam mengatur kegiatan perlombaan atau pertandingan diperlukan seni dalam mengatur terhadap karateristik masing-masing cabang olahraga juga diperlukan pelatihan khusus.
b.      Masih sedikitnya pelatih dan Pembina yang memiliki sertifikasi tingkat nasional khususnya olahraga yang kurang digemari
c.       Tidak adanya perlombaan yang berjenjang, kontinyu, periodic dan terprogram baik secara bersamaan atau tersendiri khusus cabang olahraga tertentu yang ditangani oleh satuan kerja khusus yang mengurusi keolahragaan, walaupun ada tidak terbuka atau kurang melibatkan tenaga keolahragaan yang ada baik itu tenaga kependidikan maupun pelaku olahraga sendiri.
d.      Ada kesan tebang pilih yang menangani olahraga terutama olahraga prestasi, karena minimnya atau tidak digunakan ilmu kedokteran dalam tes potensi yang menangani tenaga keolahraga masih belum digunakan serta masih terdapat tebang pilih dalam mencari atlet yang ada potensial.
e.       Jenjang umur serta masing tingkat biasa diadakan dalam kejuaraan resmi masih kurang digalakan dan bahkan kurang diminati untuk dikembangkan.
f.       Follow up atau tindak lanjut dari hasil pertandingan harus jelas tidak hanya sebatas keperluaan sesaat
g.      Belum optimal reward kepada atlet yang potensial juga menjamin kesejahteraan atlet khususnya keluarga pada umumnya. Resward yang ada masih jauh yang diharapkan dan kurang sebanding dengan perjuangan yang dilakukan oleh atlet dalam mencapai kemenangannya.
h.      Sarana pertandingan termasuk fasilitas pendukung masing-masing cabang olahraga masih belum terpenuhi sehingga berdampak pada prestasi yang tidak optimal.

4.            Yang Diharapkan (Output) :
a.       Reward tidak hanya dilakukan diberikan setahun sekali sebaiknya reward diberikan dalam kurun 2 tahun ke depan yang diberikan sebulan sekali, apabila pada tahun berikutnya kalah maka reward di berhentikan dan digantikan kepada atlet yang berhasil sebagai juara pada tahun berikutnya, dan hal ini khusus berlaku bagi atlet yang berhasil membawa dalam kejuaraan Multy Event seperti PORPROP. Karena PORPROP menyangkut Prestasi dan Prestise Pemerintah Daerah. Berlaku hingga 3 (besar)/ sampai perolehan Medali Perunggu.
b.      agar lebih professional tenaga dan pelaku olahraga untuk diadakan pelatihan management perlombaan yang harus dikuasai oleh pelaku olahraga.
c.       Pengembangan dan Cabang olahraga, mengacu kepada pertandingan ke tingkat yang lebih tinggi, biasanya di PORPROP dimana pada tahun 2007 yang baru lalu hanya 11 Cabang olahraga sedangkan pada tahun 2009 yang akan datang direncanakan ada penambahan cabang olahraga.menjadi 20 cabang olahraga.
d.      Penyeleksian Tim Porprop baik bagi atlet maupun pelatih yang memenuhi standar yang ditetapkan oleh KONI dan Pemerintah Daerah, sehingga prestasi yang menjadi harapan dapat diwujudkan sesuai dengan scenario program pengembangan olahraga masing-masing cabang olahraga.
e.       Peningkatan kuantitas dan kualitas masyarakat terhadap kegiatan olahraga daerah.
f.       Terciptanya / tersedianya lokasi / sarana dan prasarana olahraga yang representatif di daerah –daerah.
g.      Peningkatan kuantitas dan kualitas masyarakat yang peduli olahraga.
h.      Pengadaan / peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana latihan olahraga di masyarakat.
i.        Pengadaan / peningkatan prestasi di Pekan Olahraga Propinsi dan mengakan lomba keolahragaan yang menjadi unggulan bagi Sumenep serta rutin dan berkala yang dituangkan dalam rencana kerja cabang olahraga yang bersangkutan.
j.        Pengadaan lomba yang dilakukan secara rutin dan menjadikan peningkatan pariwisata di Kabupaten Sumenep (Lari 10 Kilo dan Triatlhon) yang dikembangkan sebagai event nasional.
k.      Pemeliharaan aktivitas dan prestasi olahraga di tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi (baik ditingkat Desa, Kecamatan, sampai dengan tingkat Nasional.
l.        Peningkatan kuantitas dan kualitas generasi baru (anak dibawah usia 10 tahun) yang telah mulai ditanam nilai-nilai keolahragaan.
m.    Penyediaan atlet yang siap untuk dibina dan berprestasi pada cabang olahraga unggulan daerah melalui Pemusatan Latihan (TC) yang dikelola oleh KONI sebagai mitra pemerintah dalam penyelenggaraan olahraga prestasi.
n.      Tercapainya sejumlah masyarakat yang mempunyai dedikasi / loyalitas yang tinggi terhadap olahraga serta keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat.
o.      Terlaksananya penyelenggaraan kompetisi dan pertandingan yang teratur dan berjenjang serta berkesinambungan diseluruh sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
p.      Tersedianya kelengkapan prasarana dan sarana olahraga diseluruh sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi, organisasi keolahragaan baik yang belum ada wadah pembinaan serta cabang olahraga serta Badan keolahragaan anggota KONI di daerah.
q.      Terlaksananya pengembangan dan penerapan model olahraga (khusus untuk anak di bawah usia 10 tahun) didalam masyarakat.
r.        Terlaksananya pembibitan dan generasi atlet cabang olahraga unggulan bagi pelajar, mahasiswa yang berpotensi terhadap minat atau berprestasi dibidang olahraga atau masyarakat putus sekolah / tidak mampu sekolah.

5.            Benefit ( Manfaat )
Manfaat yang diharapkan antara lain :
a.       Peningkatan kegiatan organisasi / klub / persatuan olahraga didalam masyarakat yang aktif menyelenggarakan / mengikuti Kompetisi – Kompetisi keolahragaan.
b.      Peningkatan kegiatan olahraga yang terprogram.
c.       Penyediaan sarana ajang prestasi olahraga dan hiburan bagi masyarakat.
d.      Peningkatan kuantitas dan kualitas latihan yang terprogram dan berjenjang mulai dari tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi.
e.       Penyiapan Generasi Baru yang potensial olahraga (anak dibawah usia 10 tahun) yang telah mulai dididik dan diarahkan kepada cabang-cabang tertentu.
f.       Penyiapan atlet secara terprogram.
g.      Prestasi di Pekan Olahraga Propinsi dapat meningkat dari 10 besar dapat mempertahankan posisi paling tidak terdapat peningkatan jumlah perolehan medali..
h.      Pembinaan atlet dilakukan melalui Pemusatan Latihan secara Sentralistik dilakukan oleh KONI.

6.            Impact ( Dampak ) :
a.       Peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan olahraga masyarakat.
b.      Memunculkan prestasi-prestasi olahraga masyarakat.
c.       Sumber kuantitas dan kualitas latihan dan sekaligus sebagai tolak ukur dari kegiatan organisasi olahraga di daerah.
d.      Tersedianya Generasi Muda (bibit) olahraga untuk dididik atau dibina khususnya untuk cabang-cabang olahraga tertentu.
e.       Tersedianya bibit dan pemandu olahraga sehingga program dan kegiatan-kegiatan olahraga berjalan sesuai harapan.
f.       Mempertahankan prestasi cabang olahraga unggulan untuk daerah.

B.           Olahraga
1.            Pengertian Olahraga
Pengertian Olahraga Secara Umum :
Olahraga Secara Umum adalah sebuah aktivitas yang berguna untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Ada beberapa ahli yang juga mengungkapkan tentang pengertian dari olahraga.
Menurut ensiklopedia Indonesia Olahraga merupakan gerakan badan yang dilakukan oleh perorangan atau lebih yang atau dapat dikenal regu. Sedangkan dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut serta dalam aktivitas tubuh untuk memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di USA).
Olahraga Menurut SOEKARNO Olahraga adalah sebuah alat yang digunakan untuk melaksanakan tiga tujuan revolusi Indonesia, yaitu:
Negara Kesatuan RI yang kuat
Masyarakat adil dan makmur
Tata dunia baru.
Dengan kata lain, Olahraga adalah alat untuk melaksanakan ampera (amanat penderitaan rakyat).

         Undang-undang Bab II Pasal 4 nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional menetapkan bahwa keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan, kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa memperkokoh ketahanan nasional, serta mengangkat, harkat, martabat dan kehormatan bangsa.
         Sebagaimana dicantumkan dalam Undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dalam Bab IV pasal 17 bahwa ruang lingkup olahraga meliputi kegiatan :
a.       olahraga Pendidikan;
b.      olahraga rekreasi dan;
c.       olahraga prestasi.
Olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian proses pendidikan, dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal, biasanya dilakukan oleh satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan, guru pendidikan jasmani dengan dibantu oleh tenaga keolahraga membimbing terselenggaranya kegiatan keolahragaan dapat menyelenggarakan kegiatan kejuaraan olahraga sesuai dengan tingkat dan taraf pertumbuhan serta dilanjutkan pada tingkat daerah, wilayah, nasional dan international.
Olahraga rekreasi dilakukan sebagai bagian proses pemulihan kembali kesehatan dan menjaga kebugaran dilaksanakan baik oleh perseorangan, satuan pendidikan, lembaga, perkumpulan atau organisasi olahraga. Adapun tujuan dari olahraga rekreasi adalah :
a.       memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani dan kegembiraan;
b.      membangun hubungan sosial, serta;
c.       melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah maupun nasional.
         Guna menjaga hal yang tidak diharapkan dalam olahraga rekreasi yang mengandung resiko maka harus mendapatkan persyaratan yang ditetapkan baik oleh perkumpulan atau organisasi olahraga.
         Sedangkan yang dimaksud dengan olahraga prestasi adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Olahraga prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana berjenjang dan berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengatahuan dan teknologi keolahragaan.
         Untuk kemajuan olahraga prestasi dapat dilakukan melalui :
a.       perkumpulan olahraga;
b.      pusat litbang ilmu pengahuan dan teknologi keolahragaan;
c.       pusat pembinaan olahraga prestasi;
d.      diklat tenaga keolahragaan;
e.       kelengkapan sarana dan prasarana olahraga prestasi;
f.       sistem pemanduan dan pengembangan bakat olahraga
g.      sistem informasi keolahragaan; dan
h.      melakukan/ mengikuti kejuaraan/perlombaan guna uji coba kemampuan prestasi olahragawan pada tingkat daerah, nasionak dan internasional sesuai kemampuan olahragawan yang bersangkutan.
Kejuataan/perlombaan digelar dengan tujuan hendak dicapai dasarnya sebagaimana dalam AD/ART Bab VI Pasal 37 Ayat 2 adalah :
a.       Memupuk persatuan dan Kesatuan Bangsa;
b.      Meningkatkan Prestasi olahraga;
c.       Meningkatkan ketahanan nasional
d.      Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat;
e.       Menjaring bibit-bibit atlit potensial;
f.       Mempererat persahabatan dan persaudaraan.
Pelatih perlu mempertimbangkan pertumbuhan dan kebugaran jasmani para atlet muda saat menyiapkan program, baik untuk latihan maupun kompetisi. Tidak ada latihan yang akan menghasilkan juara bila si atlet tidak memiliki atribut-atribut yang dipersyaratkan oleh cabang olahraga tersebut, dan pelatih harus realistik dalam menetapkan sasaran yang harus dicapai oleh para atlet muda tersebut.
Harus diajarkan teknik yang tepat dan benar agar prestasi dapat meningkat. Jangan membuat atlet-atlet muda kelelahan hanya gara-gara teknik yang dipelajarinya kurang tepat. Pelatih harus dapat menerima adanya penurunan kemampuan pada masa akil balik, terutama pada atlet yang anggota badannya bertambah panjang, mereka akan kesulitan mengontrol gerakan yang cepat.
Anak-anak bisa diajak bertanding agar berprestasi dalam olahraga kompetitif, namun cabang yang dipilih harus ditentukan secara cermat dan ini dilakukan dengan sangat hati-hati terutama bila olahraga yang dipilih memungkinkan terjadinya tackling, yang bagi mereka yang lambat kematangannya (terutama secara fisik) akan sangat merugikan. Sangat mungkin terjadi cedera, akibat dari ukuran, kekuatan dan daya ledak dari mereka yang terlebih dahulu tumbuh. Harap selalu diingat, anak-anak dengan usia yang sama sangat mungkin memiliki ukuran fisik dan kemampuan olahraga yang berbeda.
Jika suatu gerakan berpotensi menimbulkan stres, jumlah pengulangan yang harus dilakukan oleh atlet muda harus dibatasi. Perlu diupayakan pula untuk memodifikasi aturan permainan agar rotasi pemain/posisi kunci dalam permainan bisa berlangsung sesering mungkin. Hal ini penting bagi pengalaman batin anak-anak, agar masing-masing bisa merasa ikut berpartisipasi aktif dalam permainan.
Perhatian dan pengawasan secara khusus bagi atlet-atlet muda perlu dilakukan di area latihan beban. Beban berat (heavy resistance) sangat tidak dianjurkan diberikan bagi atlet di bawah usia 15 tahun. Beban ringan (low resistance), latihan daya tahan dengan menggunakan latihan beban dapat diberikan sebagai pendekatan untuk mempelajari teknik latihan beban yang benar, dan jumlah total repetisinya cukup 15–20 kali.
Untuk memberikan fokus dan memperkuat rencana yang memperjelas hubungan antara misi dan tujuan, maka disusun Faktor-faktor Kunci Keberhasilan (FKK) sebagai berikut :
a.       Peningkatan SDM Pengurus dan Atlet sesuai dengan tuntutan perubahan paradigma olahraga yang berlaku;
b.      Reorganisasi dan Tata Kerja Kepengurusan Cabang keolahragaan;
c.       Sikap keteladanan dari pimpinan organisasi yang akuntabel dan transparan.


C.           Organisasi Pertandingan
Setiap pertandingan atau perlombaan, baik yang berskala besar maupun kecil memerlukan pengelolaan yang sebaik-baiknya. Kegiatan penyelenggaraan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, serta pelaporan.
Sesuai dengan ciri utama olahraga (terutama olahraga prestasi) yang mengutamakan prinsip pencapaian prestasi, penciptaan rekor, atau perolehan gelar juara, maka tujuan utama perlombaan atau pertandingan ialah menentukan siapa terunggul atau terbaik. Bersamaan dengan hal itu ada tujuan pelengkap lainnya, seperti pemanduan bakat, pengukuran hasil latihan atau sebagai kesempatan untuk menilai kemajuan aspek yang lebih khas, umpamanya yang berkenaan dengan keterampilan, kemampuan fisik, atau aspek mental.
Penyelenggaraan pertandingan melibatkan sejumlah faktor yang cukup rumit. Oleh karena itu dibutuhkan pengorganisasian kegiatan yang didukung oleh tenaga pelaksana yang terampil. Suatu pertandingan akan berjalan dengan baik bila memiliki perencanaan yang baik. Perencanaan ini dibicarakan terlebih dahulu dengan seluruh petugas yang akan bekerja sama menengani suatu pertandingan. Perencanaan itu diawali dengan susunan panitia sesuai dengan acara penyelenggaraan. Contoh bentuk susunan kepanitiaan suatu pertandingan atau event olahraga adalah sebagai berikut.
1.      Ketua Pertandingan
Bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan pertandingan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pembubaran.
2.      Wakil Ketua Pertandingan
Bertugas membantu semua tugas ketua dan mewakili segala pekerjaan ketua bila ketua berhalangan hadir.
3.      Sekretaris
Bertanggungjawab dan berkuasa atas segala pekerjaan administratif serta mengelola kegiatan surat-menyurat. Sekretaris juga bertanggungjawab atas tersedianya pengumuman tentang adanya pertandingan, pemberitahuan kepada semua anggota panitia atau pihak lain yang berkepentingan, persiapan pendaftaran, serta pembuatan daftar/acara pertandingan. Sekretaris wajib mengumpulkan semua hasil dan catatan pertandingan.
4.      Bendahara
Bertanggungjawab atas keluar masuknya uang dan harus cakap dalam mengatasi segala kepentingan yang terkait dengan dana demi lancarnya penyelenggaraan pertandingan.
5.      Panitia Hakim (Komisi Disiplin)
Wajib memutuskan segala perselisihan atau pengaduan yang terjadi serta wajib mengawasi kepatuhan peserta pertandingan terhadap peraturan-peraturan pertandingan.
6.      Seksi-seksi
Disesuaikan dengan kebutuhan.

D.           Penyelenggaraan Pertandingan
Penyelenggaraan pertandingan ialah kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pertandingan atau perlombaan cabang-cabang olahraga. Pemberian pengetahuan penyelenggaraan pertandingan ini bertujuan agar para pengurus perkumpulan olahraga mampu merencanakan, mengatur cara-cara pertandingan, mengadakan pencatatan-pencatatan hingga penyelenggaraan itu berjalan lancar dan tertib.
Penyelenggaraan pertandingan umumnya dipimpin oleh pemimpin pertandingan atau lazim juga disebut ketua teknik pertandingan. Setelah tujuan penyelenggaraan pertandingan ditentukan, maka langkah-langkah pelaksanaan penyelenggaraan pertandingan harus melalui empat tahap, yaitu :
1.        Langkah Persiapan
a.       Menentukan Bidang Tugas dan Struktur Organisasi
Luasnya tugas pemimpin pertandingan sangat ditentukan oleh tujuan dan sifat usaha kerja sama. Makin besar sifat penyelenggaraan pertandingan, makin besar pula bagian-bagian yang diurusi dalam satuan organisasi yang dipimpinnya.
b.      Penentuan Tenaga Kerja (Staffing)
Staffing adalah suatu aktivitas untuk memperoleh tenaga. kerja yang cakap dan dalam jumlah Yang sesuai dengan pembidangan yang telah ditentukan.
c.       Penentuan Anggaran
Dalam penentuan anggaran perlu diketahui dari mana sumber keuangan unruk kebutuhan penyelenggaraan pertandingan jugs dipikirkan berapa besar kebutuhan untuk penyelenggaraan pertandingan tersebut.
d.      Penentuan Peserta
Siapakah yang diperbolehkan atau dapat mengikuti pertandingan, dapat dibagi dalam dua jenis kelompok, yaitu:
1)      Menurut sifat pertandingan dibedakan:
a)      Pertandingan seleksi
b)      Pertandingan invitasi
c)      Pertandingan kompetisi
Besar kecilnya suatu pertandingan ditentukan oleh skala pertandingan itu sendiri, misalnya pertandingan tingkat daerah, nasional, atau internasional.
2)      Pembatasan peserta
a)      Terbatas berdasar undangan yang telah ditentukan (invitasi).
b)      Terbatas sesuai dengan peraturan seperti antar perkumpulan, Pengda (Pengurus Daerah), POM, Asian Games, Olimpiade, dan sebagainya.
c)      Terbatas antar lingkungan daerah tertentu seperti (antar perkumpulan, antar-Pengda, Sea Games, Asian Games, dan sebagainya).
d)     Pertandingan terbuka, yang dapat diikuti oleh peserta umum.
e.       Undangan untuk Peserta
Setelah ditentukan pesertanya, segera memberikan undangan dengan atau pemberitahuan disertai syarat-syarat yang harus dipenuhi, serta pengumuman yang diperlukan.
f.       Menyiapkan Alat dan Lapangan
Alat-alat dan lapangan harus sesuai dengan kebutuhan, baik mengenai jumlah maupun syarat¬-syaratnya sesuai dengan peraturan permainan.
g.      Acara Pertandingan
Acara pertandingan dapat ditentukan dengan mengingat faktor-faktor, jumlah peserta, jumlah hari yang tersedia, lapangan, alas, petugas yang tersedia, cara pertandingan yang dipakai dan tersedianya biaya.
h.      Menyusun Peraturan Pertandingan
Peraturan pertandingan adalah peraturan-peraturan yang dibuat dengan tujuan untuk menjaga kelancaran dan ketertiban selama pertandingan berlangsung, antara lain berisi :
1)        Penentuan peserta
2)        Peraturan permainan yang dipakai
3)        Penyimpangan-penyimpangan peraturan permainan
4)        Sistem pertandingan yang digunakan
5)        Cara penentuan pemenang dan penentuan juara
6)        Peraturan tentang protes
7)        Penanggulangan terhentinya pertandingan, karena kerusakan peralatan dan lain-lain
2.        Menjelang Pertandingan
Kegiatan yang harus dilakukan saat menjelang mendekati pertandingan antara lain:
a.    Memeriksa kesempurnaan dan kelengkapan alas-alas serta lapangan pertandingan.
b.    Memeriksa kemampuan dan keterampilan para petugas.
c.    Mengadakan technical meeting, untuk mengesahkan peraturan pertandingan.
d.   Mengadakan undian dan seeded, bila cara pertandingan itu diadakan dengan sistem gugur atau sistem pool.
e.    Menyusun wasit
Penyusunan wasit harus berdasarkan kemampuan wasit dan berat ringannya peserta yang akan bertanding.
f.     Membuat pets yang diperlukan, agar para peserta mengetahui tempat-tempat yang akan mereka butuhkan, misalnya: tempat bertanding, ruang gaud pakaian, tempat PPPK, WC, tempat undian, tempat penonton, sekretariat pertandingan dan lain sebagainya.
3.        Saat Pertandingan Berlangsung
Kelancaran pertandingan harus terpelihara dengan baik. Ketertiban penonton juga harus diperhatikan. Untuk menjaga ketertiban penonton tersebut, pengaturan tempat duduk hendaknya serapi mungkin, mintalah bantuan tenaga keamanan dari kepolisian. Hasil pertandingan harus segera diurnunikan, agar penonton mengetahui keadaan sebelumnya atau kemungkinan-kemungkinan pertandingan yang akan datang. Amankan semua peralatan pertandingan, keluar dan masuknya peralatan harus tercatat. Simpanlah kembali peralatan itu segera setelah selesai pertandingan.
4.        Sesudah Pertandingan
a.       Secepatnya pemimpin pertandingan memberikan laporan tentang:
1)      Hasil-hasil pertandingan
2)      Urutan juara
3)      Keuangan
4)      Penilaian petugas
5)      Laporan tentang situasi keseluruhan pertandingan
b.      Memeriksa peralatan pertandingan
Setelah pertandingan selesai, segeralah periksa semua kelengkapan peralatan. Lakukanlah pemeriksaan dengan seteliti mungkin.
c.       Ucapan terima kasih
Semua orang yang telah membantu terlaksananya pertandingan segera diberi ucapan terima kasih agar mereka selalu bersedia kembali bila diminta bantuan.





E.            Macam-macam Pertandingan
1.        Open Turnamen
Pertandingan yang dapat diikuti oleh siapa saja, baik anggota maupun bukan anggota, siapapun dapat ikut serta dalam pertandingan dengan syarat membayar biaya pendaftaran yang telah ditentukan atau disepakati sebelumnya.
2.        Invitation
Pertandingan yang pesertannya terbatas, hanya orang-orang tertentu yang telah di invite (diundang) sebelumnya.
3.        Eksibisi
Berupa pertunjukan atau peragaan yang bertujuan untuk menunjukan teknik-teknik permainan yang bagus. Biasanya pertandingan ini diikuti oleh para pemain yang sudah terkenal.
4.        Competition
Pertandingan yang hanya boleh diikuti oleh anggota dari suatu organisasi atau perserikatan, pertandingan ini dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu dan dilaksanakan terus menerus.
5.        Campionship
Pertandingan yang diikuti oleh seluruh anggota dari perserikatan atau perkumpulan dan persatuan cabang olah raga tertentu.
6.        Games
Serangkaian pertandingan yang diadakan dan meliputi beberapa cabang olahraga, masing-masing cabang olahraga menghasilkan juara-juaranya, biasanya pada pekan olahraga ini disebut “Games” atau “Pesta Olahraga”
7.        Try Out
Pertandingan yang diggunakan untuk menilai atau menguji suatu latihan atau pemusatan latihan.

F.            Sistem Pertandingan
Sistem pertandingan adalah sistem yang dipakai dalam suatu turnamen, biasanya olahraga, yang mempertemukan setiap peserta dengan peserta lainnya secara lengkap. Sebagai contoh dalam suatu turnamen dengan delapan peserta, setiap peserta akan bertemu atau bertanding dengan tujuh peserta lainnya. Sistem pertandingan dibentuk untuk mendapatkan pemenang dalam suatu kompetisi.
Ditinjau dari sifat dan macam pertandingan, antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Sifat/macam pertandingan
a.       Berapa nomor dan nomor apa saja yang akan dipertandingkan.
b.      Apakah pertandingan itu untuk perorangan, beregu atau rombongan
c.       Pertandingan itu bersifat tertutup atau terbuka (berlaku untuk umum atau terbatas pada lingkungan tertentu saja).
d.      Tiap peserta boleh mengikuti berapa nomor pertandingan.
2.      Sistem Pertandingannya
a.       Sistem satu lawan satu (dual meet)
b.      Sistem segitiga tournoi, yaitu pertandingan yang diikuti oleh tiga peserta perorangan/beregu/kesebelasan/rombongan. Setiap peserta harus bermain atau berhadapan dua kali.
c.       Sistem gugur (knock out system) yang terdiri dari :
1)      Sistem gugur tunggal atau sistem gugur satu kali kalah. Syarat-syarat dalam sistem gugur harus memenuhi deret ukur. Jumlah peserta harus memenuhi angka perumusan 2ⁿ. ( 2, 4, 8, 16 dst ). Jika peserta tidak memenuhi syarat di atas maka kita harus menggunakan sistem gugur dengan babak penyisihan atau sistem bye (menang tanpa bertanding).
a)      Sistem Gugur Tunggal
b)      Sistem Gugur Tunggal dengan babak penyisihan/sistem bye
Sistem ini dilaksanakan jika jumlah peserta tidak memenuhi rumus 2ⁿ. Misal jumlah peserta 5 atau 7 atau 15. Cara menentukan pertandingannya sebagai berikut.
i.                    Jumlah peserta normal adalah 2, 4, 8, 16 atau 32 atau 64, dan seterusnya.
ii.                  Misal peserta berjumlah 5, 9, 10,11 maka menggunakan babak penyisihan.
iii.                Jika peserta berjumlah 7 atau 14 atau 15 maka menggunakan sistem bye.
iv.                Contoh dengan jumlah peserta 5 (menggunakan babak penyisihan: A vs B = babak penyisihan)
Contoh jumlah peserta 7 (menggunakan sistem bye)
Menentukan jumlah pertandingan :
@ Jumlah pertandingan keseluruhan jika hanya diambil pemenang 1 dan 2 = N – 1
@ Jumlah pertandingan keseluruhan jika diambil pemenang 1, 2 dan 3 = N
@ N = jumlah peserta
2)      Sistem gugur ganda (sistem Amerika), yaitu peserta yang menang akan bertemu dengan pemenang yang lain, sementara yang kalah akan bertemu dengan peserta yang kalah lainnya, dengan ketentuan jika telah mengalami 2 kali kalah tidak boleh main lagi. Penentuan juara biasanya dilakukan dengan perjanjian, apakah pemenang dari kelompok yang menang akan bertanding lagi dengan pemenang dari kelompok kalah atau pemenang dari kelompok yang menang langsung menjadi juara.
Keterangan :
C = pemenang 1
D = pemenang 2
B = pemenang 3
Penempatan peserta dilakukan dengan undian dengan jadwal bertanding telah ditentukan terlebih dahulu.
Ø  Beberapa cirri sistem gugur ialah sebagai berikut :
·           Yang kalah tidak berhak mengikuti pertandingan babak berikutnya.
·           Pemenang lawan pemenang
·           Peserta yang tak terkalahkan sebagai juara pertama.
Ø  Keuntungan memakai sistem gugur ialah:
·           Peserta pertandingan banyak
·           Menghemat waktu dan biaya
Ø  Kelemahan sistem gugur ialah:
·           Peserta yang sama kuat bisa bertemu pada babak pendahuluan
·           Peserta yang sangat kuat berhadapan dengan yang sangat lemah.
·           Peserta yang maju ke babak berikutnya belum tentu tergolong peserta yang berprestasi.
d.      Sistem Kompetisi
Ø  Ciri-ciri sistem kompetisi :
·           Peserta relatif sedikit
·           Kualitas peserta relatif seimbang
·           Biaya, peralatan, petugas relatif mencukupi
·           Pemenang atau juara yang muncul diharapkan dapat menggambarkan prestasi yang sebenarnya.
Ø  Keuntungan sistem kompetisi :
·           Peserta dapat saling berhadapan dengan lainnya.
·           Hasil pertandingan akan mencerminkan prestasi yang sesungguhnya.
·           Kegiatan pertandingan dapat dipakai sebagai kesempatan menilai kekuatan atau kelemahan peserta karena kesempatan tampil dalam jumlah yang cukup banyak.
Ø  Kelemahan sistem kompetisi :
·           Dibutuhkan waktu, biaya, peralatan, dan tenaga yang relatif banyak
·           Peserta yang lemah dapat diramalkan tidak akan mampu bersaing sehingga menjadi beban bagi penyelenggara
Ø  Macam-macam sistem kompetisi :
1)      Sistem setengah kompetisi, yaitu tiap peserta berhadapan 1 kali sehingga setiap peserta akan bertanding sebanyak N – 1 dalam sistem setengah kompetisi.
Jumlah pertandingan = [ N x (N – 1) ] / 2
2)      Sistem kompetisi penuh, tiap peserta akan berhadapan 2 kali.
Jumlah pertandingan setiap peserta adalah = (N – 1) x 2
Jumlah pertandingan keseluruhan = N x (N – 1)
Untuk menentukan urutan main tiap regu dapat memakai sistem sirkulasi dengan 1 menetap.
Contoh :
Jumlah peserta adalah 4.
Dalam sistem kompetisi, penentuan pemenang atau juara ditentukan melalui perolehan angka atau nilai. Siapa yang memiliki nilai yang paling banyak itulah yang menjadi pemenang atau juara.
e.       Sistem Pool (Grup), yaitu sistem pertandingan dengan mengurangi jumlah pertandingan tanpa merugikan hak-hak peserta dan tetap menjalankan faktor-faktor keadilan. Di dalam tiap pool dapat menggunakan sistem gugur atau sistem kompetisi tergantung pada waktu dan jumlah pesertanya.































BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
Kompetisi adalah kata kerja intransitive yang berarti tidak membutuhkan objeksebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata lain seperti against (melawan), over (atas), atau with (dengan). Tambahan itu pilihan hidup dan bisa disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi tertentu. Menurut Deaux, Dane, & Wrightsman (1993), kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok.
Kegiatan olahraga tidak lepas dengan adanya kompetisi baik berupa pertandingan maupun perlombaan cabang olahraga yang dilakukan secara secara terprogram atau tidak terprogram dalam kalender kegiatan pada cabang olahraga yang ada. Bahkan baik berupa Kompetisi single event (pertandingan tunggal) maupun multy event (pertandingan berbagai cabang olahraga).
Kegiatan kompetisi baik berbentuk pertandingan ada juga yang berbentuk perlombaan. Yang dimaksud dengan bentuk pertandingan adalah kompetisi yang dilakukan oleh dua tim/perseorangan guna mencari kemenagan atau juara dengan mendapatkan atau mengungguli angka dari lawannya. Cabang olahraga yang di katagori pertandingan contohnya : sepak bola, bola basket, tennis meja, tennis lapangan, bulu tangkis, sedangkan yang dimakud dengan perlombaan olahraga adalah kompetisi yang dilakukan oleh lebih dari dua tim / perseorangan guna mencari kemenangan atau juara dengan ditentukan oleh waktu yang sesingkat-singkatnya atau jarak yang sejauh-jauhnya. Contoh kompetisi yang dikatagorikan perlombaan : renang, atletik dan lainnya.
Olahraga Secara Umum adalah sebuah aktivitas yang berguna untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Ada beberapa ahli yang juga mengungkapkan tentang pengertian dari olahraga.
Menurut ensiklopedia Indonesia Olahraga merupakan gerakan badan yang dilakukan oleh perorangan atau lebih yang atau dapat dikenal regu. Sedangkan dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut serta dalam aktivitas tubuh untuk memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di USA).
Olahraga Menurut SOEKARNO Olahraga adalah sebuah alat yang digunakan untuk melaksanakan tiga tujuan revolusi Indonesia, yaitu:
Negara Kesatuan RI yang kuat
Masyarakat adil dan makmur
Tata dunia baru.
Dengan kata lain, Olahraga adalah alat untuk melaksanakan ampera (amanat penderitaan rakyat).

Undang-undang Bab II Pasal 4 nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional menetapkan bahwa keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan, kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa memperkokoh ketahanan nasional, serta mengangkat, harkat, martabat dan kehormatan bangsa.
         Sebagaimana dicantumkan dalam Undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dalam Bab IV pasal 17 bahwa ruang lingkup olahraga meliputi kegiatan :
d.      olahraga Pendidikan;
e.       olahraga rekreasi dan;
f.       olahraga prestasi.
Olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian proses pendidikan, dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal, biasanya dilakukan oleh satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan, guru pendidikan jasmani dengan dibantu oleh tenaga keolahraga membimbing terselenggaranya kegiatan keolahragaan dapat menyelenggarakan kegiatan kejuaraan olahraga sesuai dengan tingkat dan taraf pertumbuhan serta dilanjutkan pada tingkat daerah, wilayah, nasional dan international.
Olahraga rekreasi dilakukan sebagai bagian proses pemulihan kembali kesehatan dan menjaga kebugaran dilaksanakan baik oleh perseorangan, satuan pendidikan, lembaga, perkumpulan atau organisasi olahraga. Adapun tujuan dari olahraga rekreasi adalah :
d.      memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani dan kegembiraan;
e.       membangun hubungan sosial, serta;
f.       melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah maupun nasional.
         Guna menjaga hal yang tidak diharapkan dalam olahraga rekreasi yang mengandung resiko maka harus mendapatkan persyaratan yang ditetapkan baik oleh perkumpulan atau organisasi olahraga.
         Setiap pertandingan atau perlombaan, baik yang berskala besar maupun kecil memerlukan pengelolaan yang sebaik-baiknya. Kegiatan penyelenggaraan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, serta pelaporan.
         Sesuai dengan ciri utama olahraga (terutama olahraga prestasi) yang mengutamakan prinsip pencapaian prestasi, penciptaan rekor, atau perolehan gelar juara, maka tujuan utama perlombaan atau pertandingan ialah menentukan siapa terunggul atau terbaik. Bersamaan dengan hal itu ada tujuan pelengkap lainnya, seperti pemanduan bakat, pengukuran hasil latihan atau sebagai kesempatan untuk menilai kemajuan aspek yang lebih khas, umpamanya yang berkenaan dengan keterampilan, kemampuan fisik, atau aspek mental.
         Penyelenggaraan pertandingan ialah kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pertandingan atau perlombaan cabang-cabang olahraga. Pemberian pengetahuan penyelenggaraan pertandingan ini bertujuan agar para pengurus perkumpulan olahraga mampu merencanakan, mengatur cara-cara pertandingan, mengadakan pencatatan-pencatatan hingga penyelenggaraan itu berjalan lancar dan tertib.
Sistem pertandingan adalah sistem yang dipakai dalam suatu turnamen, biasanya olahraga, yang mempertemukan setiap peserta dengan peserta lainnya secara lengkap. Sebagai contoh dalam suatu turnamen dengan delapan peserta, setiap peserta akan bertemu atau bertanding dengan tujuh peserta lainnya. Sistem pertandingan dibentuk untuk mendapatkan pemenang dalam suatu kompetisi.


B.           Keritik dan Saran
1.        Dalam hal mencoba penyusunan makalah “Kompetisi Olahraga”. Kami sangat mengharapkan kritikan, saran, dan partisivasi yang membangun kepada kami, agar penyusunan makalah ini bisa lengkap seperti yang kami harapkan.
2.        Hendak nya semua teman-teman Mahasiswa dari Prodi PJKR UNSIKA, dapat mengetahui Kompetisi Olahraga dan mengaplikasikan ke kawan-kawan yang lain.



DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar